Karakuri adalah sebuah manga karya Masashi Kishimoto sebelum beliau menciptakan Naruto. Hanya terdiri dari satu chapter atau biasa disebut sebagai Oneshoot. Di manga ini, kita bisa menemukan hal-hal yang mirip dengan yang ada di Naruto. Dan sepertinya, beberapa hal yang terdapat pada Naruto merupakan penyempurnaan dari Karakuri ...
-Karakuri-
Pada tahun 19xx, sebuah virus menyebar di Jepang ...
Menyebabkan angka kematian penduduk di Negara itu meningkat tajam ...
Mentri Kesehatan dan Kesejahteraanpun merespon baik hal tersebut ...
Mereka mengembangkan sel manusia buatan pada pusat sistem syaraf. Yaitu berupa neuron yang dapat saling berkomunikasi ...
Dengan ini, mereka bisa menciptakan seorang manusia yang mampu mengontrol segala ancaman pada Limposit, menjadikannya dapat menangkal berbagai virus yang dapat menyerang ...
Namun di luar dugaan, seorang peneliti Kementrian menyalah gunakan penemuan ini dan kemudian menjualnya ke suatu Organisasi Kapitalis untuk kepentingan militer ...
Hal ini menyebabkan outburst besar-besaran di Pasar gelap ...
Dan, era Androidpun dimulai ...
Selain dapat menghindari pandemik virus, manusia yang telah terinjeksi oleh penemuan yang disalahgunakan ini juga akan mengalami suatu perubahan, baik secara fisik maupun mental ...
Mereka bukan lagi seorang manusia, melainkan Android yang memiliki kekuatan mengerikan, senjata pembunuh yang sempurna ...
Para peneliti sempat menutup-nutupi hal ini sebagai sebuah kecelakaan ...
Namun demikian, Pemerintah cepat menyadarinya ...
Untuk mengatasi hal tersebut, Agen Pertahanan membentuk pasukan khusus, Pleton 4 Divisi 4 yang disebut sebagai Squad Karakuri ...
Dan untuk memperkuat squad itu hingga mencapai level nasional, masing-masing anggotanya dibekali seekor hewan peliharaan super dari Departemen Kepolisian ...
....................
Di sebuah hutan, tampak seorang pemuda sedang duduk di atas batu sambil membaca selembar surat. Dan di atas kepala si pemuda itu, tampak seekor tikus juga ikut membaca. Ya, pemuda itu tak lain adalah anggota Squad Karakuri dan tikus di kepalanya adalah hewan peliharaan super.
"Hmm" Pemuda itu terlihat serius membacanya.
"Ada apa, Kiru??" Tanya si tikus ke anggota Karakuri yang bernama Kiru itu.
"Kita tersesat" Ucap Kiru datar.
"Apa katamu!?? Kau itu tahu jalan kan!????" si yang melompat ke depan Kiru.
"Apa yang harus kita lakukan sekarang!!???" Bentaknya.
"Dasar tikus yang menyebalkan" Pikir Kiru.
"Di surat itu ditulis kalau kita harus segera pergi kesana kan!!???" Si tikus mencengkram leher baju Kiru.
"Aaah, sekarang aku tak akan bisa makan masakan Colon-chan lagi!!"ia kemudian berteriak ke arah langit.
"Mmm, Colon-chan ya ..." Kiru teringat akan Colon, seorang perempuan yang mengundangnya untuk mampie ke rumah.
"Aku mau makan!!!" Si tikus terus saja berteriak.
Sementara Kiru, ia kembali melihat ke arah surat yang ia bawa ...
"Kiru, Tuan Ken, sudah lama ya kita tak bertemu ...
Aku adalah adik perempuan Coten, Colon ...
Aku dengar kalian berdua dan Pleton kak Coten di divisi 13 sedang libur, makanya aku mengundang kalian untuk mampie ke rumah kami ...
...
Kiru-kun, aku tahu kamu tak tahu jalan kesini, makanya aku telah menggambarkan sebuah peta d surat ini ...
...
Sebenarnya ini adalah rencana kakak ...
Dan menurutku, rencananya boleh juga ...
Datanglah pada tanggal 6 nanti ...
Kami akan menunggu kalian dengan masakan buatanku ...
Aku, Colon"
"Lalu tunggu apa lagi!!??? ayo kita kesana!!!" Tikus yang bernama Ken itu menggoyang-goyangkan tubuh Kiru.
....................
Sementara itu, di sebuah ruangan yang cukup gelap, seorang lelaki gemuk pendek, khas seorang yang memiliki kekuasaan terlihat sedang duduk di atas kursi.
"Kau ..." Ia memanggil lelaki berjas yang sepertinya bawahan bos tadi.
"Apa kau mau bilang kalau kau tak mampu menemukan barang itu??" Tanya si bos.
"..." bawahan yang sejak tadi berdiri di belakangnya hanya diam.
"Kau pikir berapa uang yang ku habiskan untuk kalian hah!??
Aku ...
Uhhkk, Uhukkk.. Uhuk!!!" Bos itu tiba-tiba terjatuh dari kursinya.
"T-Tuan!!!
Tuan, mulut anda berdarah"
"Hahh ...
Hah ...
Cepatlah!!! Aku tak punya banyak waktu lagi, cepat carikan aku barang itu, carikan aku darah itu lagi!!!" Teriak si bos ke dua orang lelaki di depannya.
....................
Sementara di rumah Coten, ia dan adiknya, Colon terlihat sudah menunggu kedatangan Kiru dan Ken di meja makan.
"Kakak ..." Colon terlihat khawatir.
"Ada apa??"
"Kiru-kun belum datang juga ...
Aku khawatir dia tak membaca suratku"
"Tenang saja, mereka pasti datang ..." Ucap Coten.
"Ya ..."
....................
Di luar, dua orang lelaki yang tak lain merupakan anak buah bos tadi terlihat mulai mendekat ke rumah arah tersebut.
"Apa benar disini tempatnya?" Tanya salah seorang dari mereka.
"Ya ..." Ucap yang lain dan kemudian dari punggungnya muncul sesuatu mirip tangan Shukaku. Lelaki yang satunya juga.
"Hyaaa!!!!" Benda yang mirip tangan Shukaku itu kemudian menghantam bagian depan rumah hingga temboknya ambruk.
"!??" Coten terlihat kaget.
....................
Kembali ke tempat Kiru dan tikusnya, Ken ...
"Hei Kiru ...
Dimana kita sekarang!!???
Aaah, bagaimana bisa aku tersesat bersama bocah sepertimu??
Aku ini adalah subordinat langsung dari Agen Pertahanan ...
Dan lagi, bukankah Squad Karakuri itu terdiri dari orang-orang elit!???" Keluh si tikus.
"Meskipun sudah diberi peta, aku tetap tak tahu jalan"
"Jangan membanggakan hal seperti itu, dasar bodoh!!!" Bentak Ken.
"Kalau aku tak ada, tak mungkin kau bisa bertahan di Squad Karakuri ...
Seharusnya kau berterimakasih banyak padaku yang hebat ini ..."
"Yaah, tapi jangan lupa kalau yang memebrimu makan itu aku"
"..." Sejenak Ken terdiam.
"Kiru ..." Kemudian ia tersenyum.
"Kalau soal makanan saja, tingkahnya langsung berubah" Pikir Kiru yang ikut tersenyum.
"Berhenti merendahkanku seperti itu!!!!!"
Jduakkk!!!!!!!
Ken menendang kepala Kiru.
"Ingat bocah, aku ini atasanmu!!
Kalau mau, aku bisa saja membunuhmu secara legal" Ucap si tikus.
"..." Kiru rebah di tanah.
....................
Setelahnya, mereka kembali melanjutkan perjalanan, meskipun tak tahu jalan ...
"Hei Kiru ..."
"Apa lagi sekarang hah??"
"Kanan atau kiri?" Mereka sampai di persimpangan.
"Sudah ku bilang kan, aku ini tak tahu jalan" Ucap Kiru.
"Yaa, aku tahu kalau kau sangat payah kalau masalah jalan ...
Tapi bagaimanapun juga, kita harus segera makan ..."
"Hmm, meskipun dia petugas kepolisian, tetap saja dia itu tikus yang butuh makan" Pikir Kiru.
"Baiklah, yang ini ..." Kiru menunjuk ke kanan.
"Kanan ya? Baik ..." Ken berjalan ke arah kiri.
"...."
"Kalau berjalan ke arah uang berlawanan dari yang kau inginkan, pasti akan sampai" Jelas Ken.
"Dasar tikus bodoh" Umpat Kiru dalam hati.
....................
Di rumah Colon, tampak dua lelaki tadi hendak mencari seorang dari mereka ...
"Perempuan itu ya?" Salah satu dari mereka melirik ke Colon.
"Ya, dialah target kita ..."
"Apa yang kalian inginkan!???" Tanya Coten.
"Tidak banyak ...
Kami hanya ingin darah yang bersih tanpa virus dan tipenya AB RH-"
....................
Kembali ke Kiru, kini ia telah sampai di Desa tempat Coten dan Colon tinggal ...
"Uwooo ....
Akhirnya kita sampai"
"Tempat ini mengingatkanku akan banyak hal" Pikir Kiru dan kemudian ia teringat masa-masa bersama Colon dulu.
Kemudian, merekapun pergi ke rumah Coten.
"Apaaa!!?"
"I-Ini ..." Mereka berdua sangat terkejut ketika melihat sebagian rumah Coten telah hancur dan tampak kalau Coten sedang tertatih-tatih disana.
"Coten-san!!!"
"Apa kau baik-baik saja!??" Mereka berlari menghampiri Coten.
"Apa yang terjadi!???" Kiru mencoba membangunkan Coten.
"Kiru ...
Apa itu kau??
Colon telah di ...
Uhukk"
"Apa yang terjadi!!???"
....................
Singkat cerita, Cotenpun menjelaskan semuanya.
Dan, Kirupun mencoba untuk menolong. Untuk mengetahui keberadaan dari Colon, Ken si tikus memakai celana dalam Colon di wajahnya. Sebab menurutnya, bau barang itulah yang paling mudah untuk dilacak.
"Kau ini bukan anjing, apa benar kau bisa melakukannya!??? Biar bagaimanapun kau itu hanyalah tikus" Ucap Kiru sambil berlari mengikuti Ken.
"Berhentilah kau komplain!!
Meskipun tak sebaik anjing, penciumanku ini cukup bagus" Ken terus berlari.
"Hh, baiklah ...
Kita harus cepat, firasatku buruk"
....................
"Kukuku" Dua lelaki tadi telah menaruh tubuh Colon di atas meja oprasi, sementara tuan mereka yang gemuk pendek itu memandang ke arah Colon.
"Darah ini ...
Darah ini ...
Miliku!!" Ia menjilati wajah Colon, membuatnya menahan rasa jijik sambil menangis.
"Kalian bekerja dengan sangat bagus" Ucap si bos ke mereka.
"Panca Indra Dabu lebih tajam dari manusia biasa, kau harus berterimakasih padanya ...
Dan lagi, dia sudah sangat terbiasa mengendus organ dalam ..." Jelas salah seorang dari mereka, orang yang tampaknya lebih kuat, agak mirip Itachi.
"Aku juga bisa mencium tipe darah" Ucap Dabu, rekannya yang lebih pendek, mirip Chouji.
"Tak percuma aku membayar mahal kalian ...
Baiklah, ayo kita mulai" si bos menyiapkan dua jarum suntik yang sudah terhubung ke suatu tabung.
....................
Di luar tempat itu, tampak Kiru dan Ken telah sampai.
"Kita sudah sampai ..." Ucap Ken.
"Baiklah, ayo kita mulai!!!"
Jbruakkk!!!!
Kiru dan Ken menerobos jendela, membuat orang-orang di dalam terkejut, termasuk si bos dan Colon.
"Apa!!??"
"!!?"
"!!!!"
"Ki-Kiru-kun!???" Pikir Colon.
Srattt ...
Kiru dan Ken kemudian mendarat dengan mulus.
"Siapa kau!???" Bentak si bos.
"Jadi ini ulah kalian ya .." Ucap Kiru.
"Siapa yang berani menyakiti Colon-chan!??" Bentaknya.
"Ooh, jadi nama gadis ini Colon ya ...
Yah, sayang sekali sebentar lagi dia akan mati karena aku akan mengambil darahnya tanpa tersisa setetespun" Ucap si bos.
"K-kau, kau itu sedang berbicara tentang nyawa seseorang!!!" Bentak Kiru.
"Kalau tidak cepat, akulah yang akan mati, lagipula untuk apa aku peduli pada nyawa gadis ini!???"
"Dasar rendah, kalian berdua, beritahu orang itu betapa pentingnya nyawa manusia" Ucap Kiru ke dua anak buah si bos.
"Cih, memangnya kau siapa, bocah?" Mata Dabu berubah menjadi merah.
"Sepertinya tidak masalah kalau kami membunuhmu" Lanjut yang lain dengan mata yang juga telah memerah.
"Kiru, berhati-hatilah ..." Ken memperingatkan.
"Orang-orang itu adalah ..."
Jbuakkk!!!!
Dabu menendang perut Kiru hingga terpental.
"Kiru!!!"
"Kiru-kun ..." Colon tampak khawatir.
"Sial ...
Apa yang ..." Kiru mencoba untuk bangun.
"Uarghhh!!!!!"
Lagi-lagi ia diserang, kini dengan sesuatu mirip pasir Gaara yang keluar dari punggung lelaki mirip Itachi.
"Sial, mereka berdua adalah Android ...
Dan mata mereka telah berubah menjadi merah, itu berarti mereka telah benar-benar serius ...
Seharusnya kami mengetahui semuanya sejak awal ...
Dan bahkan untuk kalangan android, mereka termasuk hebat ...
Orang biasa tak mungkin melawannya" Pikir Ken si tikus.
"Hm??" Tiba-tiba Dabu merasakan sesuatu di belakangnya.
"Uaghhh!!!!" Tanpa diduga-duga, tubuhnya hancur.
"!!!???" Sontak saja semuanya kaget.
"Kiru!???"
"Aku hanya menginjeksi gas metana ke dalam tubuhnya ..." Ucap Kiru. Ternyata, ialah yang melakukannya.
"Dan saat aku melakukannya, volume metana meningkat 630 kali ...
Aku juga bisa mengontrol dan mengeluarkannya sesukaku ...
Diciptakan untuk membasmi orang-orang seperti kalian, aku memiliki Karakuri!!!"
Kiru membuka kain yang membungkus tangannya, mirip punya Sasuke saat masih kecil.
Dn, tampak lobang-lobang seperti Danzou, hanya saja bukan tempat mata, melainkan tempat keluarnya gas metana.
"D-dia ..." Lelaki Android yang tersisa baru menyadarinya.
"Diamlah kau bocah!!
Apa kau tak mengerti situasinya!???" Si bos hendak menyuntik kepala Colon.
"Aku sangat mengerti ..." Ucap Kiru dan ...
Buakkk!!!
"Rasakan itu!!" Si tikus menendang si bos hingga terpental.
"Colon-chan!" Ia kemudian melepas ikatan Colon.
"Ken ..."
"Kiru, kau tak boleh kalah dari orang itu!!!" Teriak Ken ke Kiru.
"Ya, aku tahu .." Kiru berhadap-hadapan dengan android itu.
"Setelah mengetahui kalau kau adalah bocah Karakuri, sepertinya aku telah meremehkanmu ..."
Sett!!!
Mereka berdua bergerak cepat, melesat menyerang ke arah masing-masing.
"Kalian para Android sama saja!!!"
"Matilah kau!!!"
Jbhruasss!!!
Kiru menghancurkan tubuh si android dengan tangannya.
"Kalian hanya bisa mempermainkan hidup manusia" Ucap Kiru.
Akhirnya, Kiru mengalahkan mereka.
"Ayo kita tinggalkan tempat ini ..."
"Tu...Tunggu!!!" Teriak si bos sambil merangkak.
"Tubuhku telah terinfeksi virus dan aku akan segera mati ...
Aku sangat membutuhkan darah gadis itu ...
Uhukkk"
"Hidup itu bukanlah hal yang bisa kau berikan seenaknya pada orang lain" Ucap Kiru dan merekapun pergi.
"Ayolah, apa kalian tega melihatku mati disini!!????"
....................
setelahnya, merekapun sampai di rumah. Dan, waktunya untuk berpisah ...
"Maaf karena telah membuatmu repot. Padahal, kau sedang berlibur" Ucap Coten.
"Tdak apa-apa ..." Sahut Kiru.
"Kiru, kita harus segera pergi" Ucap Ken.
"Mm, Kiru-kun, Ken, hati-hati ya" Wajah Colon memerah.
"Kau juga, Colon-chan ..." Balas Kiru. Sementara dalam hati, ia berkata :
"Aah, aku terlihat keren"
"Daah" Merekapun pergi dengan sebelumnya melambai-lambaikan tangan.
"Hei Ken, apa kau sudah mengembalikan celana dalam Colon-chan??"
"Tentu saja!!"
....................
Malam harinya ...
"Apa menurut kakak. Kiru-kun sudah sampai rumah??"
"Tentu saja ..." Terdengar percakapan Colon dan Coten dari luar rumah.
Dan di luar rumah, terlihat Kiru terduduk.
Haha, sepertinya mereka tersesat dan balik lagi.
"Hei, Ken, tinggal disini satu malam lagi yuk..."
"Apa kau mau bilang : "Kami tersesat, mohon izinkan kami menginap" pada mereka setelah tadi terlihat keren!???? Dasar bodoh!!!"
-The End-
Posting Komentar